Tampilkan postingan dengan label Wisata Sejarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisata Sejarah. Tampilkan semua postingan

Wisata Sejarah Candi Ngawen

Candi Ngawen


Candi Ngawen berada  di Dusun Ngawen, Gunungpring, Muntilan Magelang
Koordinat GPS: S7.604186, E110.272141

Candi Ngawen adalah candi Buddha yang berada kira-kira 5 km sebelum candi Mendut dari arah Yogyakarta, yaitu di desa Ngawen, kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Menurut perkiraan, candi ini dibangun oleh wangsa Sailendra pada abad ke-8 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno.



Menurut Soekmono keberadaan candi Ngawen ini kemungkinan besar adalah bangunan suci yang tersebut dalam prasasti Karang Tengah pada tahun 824 M, yaitu Venuvana (Sanskerta: 'Hutan Bambu').

Candi ini terdiri dari 5 buah candi kecil, dua di antaranya mempunyai bentuk yang berbeda dengan dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya. Sebuah patung Buddha dengan posisi duduk Ratnasambawa yang sudah tidak ada kepalanya nampak berada pada salah satu candi lainnya. Beberapa relief pada sisi candi masih nampak cukup jelas, di antaranya adalah ukiran Kinnara, Kinnari, dan kala-makara.

Read More...

Wisata Sejarah Candi Plaosan

CANDI PLAOSAN


Candi Plaosan yang dibangun Rakai Pikatan memiliki beberapa keunikan dibanding candi lain, yaitu dua candi utamanya yang "kembar" serta teras yang permukaannya halus. Di candi ini juga terdapat figur Vajrapani, Amitbha, dan Prajnaparamitha.


Anda tak perlu terburu-buru kembali ke penginapan usai berkunjung ke Candi Prambanan, sebab tidak jauh dari candi Hindu tercantik di dunia itu anda juga akan menemui candi-candi lain yang sama menariknya. Melaju ke utara sejauh 1 km, anda akan menemui Candi Plaosan, sebuah candi yang dibangun oleh Rakai Pikatan untuk permaisurinya, Pramudyawardani. Terletak di Dusun Bugisan Kecamatan Prambanan, arsitektur candi ini merupakan perpaduan Hindu dan Budha.

Kompleks Plaosan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Kedua candi itu memiliki teras berbentuk segi empat yang dikelilingi oleh dinding, tempat semedi berbentuk gardu di bagian barat serta stupa di sisi lainnya. Karena kesamaan itu, maka kenampakan Candi Plaosan Lor dan Kidul hampir serupa jika dilihat dari jauh sehingga sampai sekarang Candi Plaosan juga sering disebut candi kembar.

Bangunan Candi Plaosan Lor memiliki halaman tengah yang dikelilingi oleh dinding dengan pintu masuk di sebelah barat. Pada bagian tengah halaman itu terdapat pendopo berukuran 21,62 m x 19 m. Pada bagian timur pendopo terdapat 3 buah altar, yaitu altar utara, timur dan selatan. Gambaran Amitbha, Ratnasambhava, Vairochana, dan Aksobya terdapat di altar timur. Stupa Samantabadhara dan figur Ksitigarbha ada di altar utara, sementara gambaran Manjusri terdapat di altar barat.

Candi Plaosan Kidul juga memiliki pendopo di bagian tengah yang dikelilingi 8 candi kecil yang terbagi menjadi 2 tingkat dan tiap-tiap tingkat terdiri dari 4 candi. Ada pula gambaran Tathagata Amitbha, Vajrapani dengan atribut vajra pada utpala serta Prajnaparamita yang dianggap sebagai "ibu dari semua Budha". Beberapa gambar lain masih bisa dijumpai namun tidak pada tempat yang asli. Figur Manujri yang menurut seorang ilmuwan Belanda bernama Krom cukup signifikan juga bisa dijumpai.

Bagian Bas relief candi ini memiliki gambaran unik pria dan wanita. Terdapat seorang pria yang digambarkan tengah duduk bersila dengan tangan menyembah serta figur pria dengan tangan vara mudra dan vas di kaki yang dikelilingi enam pria yang lebih kecil. Seorang wanita ada yang digambarkan sedang berdiri dengan tangan vara mudra, sementara di sekelilingnya terdapat buku, pallet dan vas. Krom berpendapat bahwa figur pria wanita itu adalah gambaran patron supporter dari dua wihara.

Seluruh kompleks Candi Plaosan memiliki 116 stupa perwara dan 50 candi perwara. Stupa perwara bisa dilihat di semua sisi candi utama, demikian pula candi perwara yang ukurannya lebih kecil. Bila berjalan ke bagian utara, anda bisa melihat bangunan terbuka yang disebut Mandapa. Dua buah prasati juga bisa ditemui, yaitu prasasti yang di atas keping emas di sebelah utara candi utama dan prasasti yang ditulis di atas batu di Candi Perwara baris pertama.

Salah satu kekhasan Candi Plaosan adalah permukaan teras yang halus. Krom berpendapat teras candi ini berbeda dengan teras candi lain yang dibangun di masa yang sama. Menurutnya, hal itu terkait dengan fungsi candi kala itu yang diduga untuk menyimpan teks-teks kanonik milik para pendeta Budha. Dugaan lain yang berasal dari para ilmuwan Belanda, jika jumlah pendeta di wilayah itu sedikit maka mungkin teras itu digunakan sebagai sebuah wihara (tempat ibadah umat Budha).

Jika melihat sekeliling candi, anda akan tahu bahwa Candi Plaosan sebenarnya merupakan kompleks candi yang luas. Hal itu dapat dilihat dari adanya pagar keliling sepanjang 460 m dari utara ke selatan serta 290 m dari barat ke timur, juga interior pagar yang terdiri atas parit sepanjang 440 m dari utara ke selatan dan 270 m dari barat ke timur. Parit yang menyusun bagian interior pagar itu bisa dilihat dengan berjalan ke arah timur melewati sisi tengah bangunan bersejarah ini.
Read More...

Wisata Sejarah Candi Pawon

Candi Pawon

Letak Candi Pawon ini berada di antara Candi Mendut dan Candi Borobudur, tepat berjarak 1750 meter dari Candi Borobudur ke arah timur dan 1150 m dari Candi Mendut ke arah barat

Candi Pawon bukan sebuah makam, melainkan sebagai tempat untuk menyimpan senjata Raja Indera yang bernama Vajranala.


Candi Pawon terletak 1,5 km ke arah barat dari Candi Mendut dan ke arah timur dari Candi Borobudur, juga merupakan sebuah candi Budha. Saat diteliti secara lengkap pada reliefnya, ternyata merupakan permulaan relief Candi Borobudur.

Banyak orang mengira Candi Pawon merupakan sebuah makam, namun setelah diteliti ternyata merupakan tempat untuk menyimpan senjata Raja Indera yang bernama Vajranala. Candi ini terbuat dari batu gunung berapi. Ditinjau dari seni bangunannya merupakan gabungan seni bangunan Hindu Jawa kuno dan India. Candi Pawon terletak tepat di sumbu garis yang menghubungkan Candi Borobudur dan Candi Mendut.










Kemungkinan candi ini dibangun untuk kubera. Candi ini berada di atas teras dan tangga yang agak lebar. Semua bagian-bagiannya dihiasi dengan stupa (dagoba) dan dinding-dinding luarnya dengan gambar-gambar simbolis.
Read More...

Wisata Sejarah Candi Mendut Magelang

Wisata Sejarah Candi Mendut


Candi Mendut disebut juga candi bertuah, karena banyak pasutri yang belum dikaruniai anak memohon ke Dewi Kesuburan. Candi Mendut ini terletak di desa Mendut, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah. Yaitu terletak 2 KM tenggara ibu kota kabupaten Magelang, dan 3 KM ke arah timur dari Candi Borobudur, serta 1,5 KM ke arah utara dari Candi Pawon. Sehingga Candi Mendut berdekatan dengan Candi Pawon serta Candi Borobudur.

Menurut Maryono (50), salah satu karyawan Dinas Purbakala menceritakan bahwa bangunan Candi Mendut ditemukan pada tahun 1836 dalam keadaan tertimbun semak belukar. Yang dibangun pada abad ke-9 masehi oleh dinasti Syailendra. Pada umumnya candi-candi di Jawa bahkan di Indonesia pintu masuknya menghadap ke timur, tetapi uniknya pintu masuk pada Candi Mendut menghadap ke barat laut. Selain itu dibilik candi terdapat 3 arca dengan ukuran cukup besar, yang masing-masing terbuat dari bongkahan batu utuh, diantaranya yaitu :

1.CAKYAMUNI, yang menghadap ke barat dalam posisi duduk.
2.AWALOKITESWARA, yang menghadap ke selatan dan juga dalam posisi duduk.
Awalokiteswara merupakan Bodhi Satwa membantu umat manusia.
3.MAITREYA, yang menghadap ke utara dengan posisi duduk pula. Maitreya yaitu sebagai penyelamat manusia di masa depan.

Napak Tilas di Candi Mendut

Relief-relief yang terukir indah juga dapat ditemukan dibeberapa dinding Candi Mendut. Misal di sebelah kiri pintu masuk ke bilik candi terlihat relief Hariti. Tergambarkan Hariti sedang duduk sambil memangku anak, di sekelilingnya terdapat beberapa anak yang sedang bermain. Menurut cerita, HARITI awalnya adalah raksasa yang gemar makan manusia. Namun setelah bertemu Sang Budha ia bertobat dan berubah manjadi pelindung anak-anak. Bahkan dikenal dengan Dewi Kesuburan (Fertility Goddes). Karena Dewi Kesuburan itulah barangkali yang mendorong beberapa pasangan yang belum diberi momongan sering ziarah ke Candi Mendut.
Read More...

Wisata Sejarah Candi Borobudur

Wisata Sejarah Candi Borobudur

Siapa tidak kenal dengan Candi Borobudur. Candi ini sudah terkenal bahkan jauh sebelum Pulau Komodo masuk dalam daftar keajaiban dunia baru. Borobudur memang sudah tersohor ke seluruh dunia terutama karena pernah masuk dalam salah satu dari 7 keajaiban dunia. Borobudur merupakan sebuah Candi Buddha yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah. Objek wisata ini terleetak sekitar 100 km dari Semarang, 86 km dari Surakarta, dan 40 km dari Yogyakarta. Candi ini memiliki bentuk khas yaitu berbentuk stupa. Melihat dari historisnya, Borobudur memang sudah ada sejak lama, sekitar 800an Masehi. 

Bangunan ini dibangun pada masa pemerintahan Syailendra, yaitu oleh Raja Samaratungga. Bangunan Borobudur memiliki 6 teras utama yang berbentuk bujur sangkar. Dinding-dinding di bangunan ini dihiasi oleh sekitar 2.672 relief dan 504 arca Buddha. Anda bisa melihat stupa terbesar tepat di tengah-tengah bangunan ini.

Objek Wisata Candi Borobudur
Candi Borobudur memang memiliki bentuk yang sangat khas. Arsitek dari bangunan ini adalah Gunadharma. Beberapa bukti sejarah menunjukkan bahwa orang yang pertama kali memberikan nama Candi ini adalah Gubernur Jendral Britania Raya. Namun tidak ada bukti yang benar-benar jelas tentang siapa sebenarnya yang memberi nama Borobudur. Di dalam Kitab NagaraKertagama tertulis bahwa Candi Borobudur merupakan tempat meditasi orang Buddha. 

Dari filosofi namanya, Borobudur memiliki arti "biara di perbukitan", dibagi menjadi 2 kata yaitu bara yang berarti candi dan beduhur yang berari perbukitan. Dulunya candi Borobudur sempat lama tidak dipergunakan hingga tertutup oleh semak belukar dan abu dari letusan gunung berapi. Hingga pada tahun 1814 Sir Thomas Stamford Raffles mendengar bahwa ada sebuah situs purbakala di daerah Magelang. Ia kemudian menuju lokasi dan bersama pengikutnya menebas semua pepohonan yang menutupi dan sejak saat itu pemugaran dimulai. Candi ini terus mengalami pemugaran hingga era penjajahan Belanda.

Candi Borobudur merupakan tempat yang tepat bagi anda yang ingin mengajak putra-putri anda untuk semakin mengenal sejarah negerinya. Wisata sejarah seperti ini merupakan metode pembelajaran yang efektif. Dengan berkunjung kesini, mereka bisa melihat langsung kemegahan Candi Borobudur, tidak hanya melihatnya dari buku anda mendengar dari cerita orang lain. Karena Borobudur cukup mudah diakses, banyak agen perjalanan yang menyediakan wisata ke Jawa Tengah memasukkan Borobudur dalam destinasi wisata mereka. Bahkan agen perjalanan di Yogyakarta juga banyak yang memilih objek wisata ini karena memang jaraknya yang tidak terlalu jauh.


Bangunan utama Borobudur letaknya cukup jauh dari pintu masuk, yaitu sekitar 2 km. Jarak ini harus anda tempuh dengan berjalan kaki. Bagi anda yang belum pernah masuk kesana, sebelum masuk anda akan diminta untuk memakai kain batik untuk diikatkan ke pinggang. Peraturan ini sepertinya baru berlaku sejak tahun 2010 setelah Borobudur terkena dampak letusan Gunung Merapi. Setelah memasuki bangunan Candi, anda akan langsung bisa melihat 2672 relief yang bernilai historis dan seni tinggi. Relief ini memiliki panjang kurang lebih 6 km. Di sepanjang relief anda akan melihat cerita sejarah yang meliputi lalita wistara, jataka karmawibangga, awadana, dan gandawyuda. Seperti relief pada umumnya, di relief ini terpampang gambaran kehidupan Buddha dan serta peradaban masyarakat pada masa itu.

Di dalam Candi Borobudur, anda tidak hanya bisa melihat banyak stupa yang berdiri megah. Anda juga bisa berkunjung ke Musium Samudra Raksa. Museum ini menggambarkan perjalanan Kapal Samudra Raksa yang berlayar melintasi Jawa hingga ke Afrika. Tidak heran karena nenek moyang kita memang terkenal sebagai pelaut yang ulung. Ada satu tips penting sebelum memasuki bangunan Borobudur. Karena harus berjalan jauh, anda harus mempersiapkan stamina dengan baik. Selain itu jangan lupa kosongkan perut sebelum naik karena jika di atas anda sakit perut, anda tidak bisa menemukan toilet. Harus turun lagi untuk menemukan toilet.
Read More...

Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo

eksotisme relief candi gedong songo

Candi Gedong Songo berada di lereng Gunung Ungaran, tepatnya di Candi Gedongsongo, Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang dan kompleks candi ini dibangun pada abad ke-9 Masehi. Gedong Songo berasal dari bahasa Jawa, “Gedong” berarti rumah atau bangunan, “Songo” berarti sembilan. Jadi Arti kata Gedongsongo adalah sembilan (kelompok) bangunan.


eksotisme gunung ungarancandi gedong iperbukitan candi gedong songocandi gedong v
naik kudakabut sedang turunpancaran uap belerangeksotisme relief candi gedong songo






















Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Di sekitar lokasi juga terdapat hutan pinus yang tertata rapi serta mata air yang mengandung belerang. Kabut tipis turun dari atas gunung sering muncul mengakibatkan mata tidak dapat memandang Candi Gedongsongo dari kejauhan. Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin.

Untuk menuju ke Candi Gedong I, kita harus berjalan sejauh 200 meter melalui jalan setapak yang naik. Anda bisa memanfaatkan jasa transportasi kuda untuk berwisata mengelilingi obyek wisata Candi Gedongsongo. Tahun 1740, Loten menemukan kompleks Candi Gedong Songo. Tahun 1804, Raffles mencatat kompleks tersebut dengan nama Gedong Pitoe karena hanya ditemukan tujuh kelompok bangunan. Van Braam membuat publikasi pada tahun 1925, Friederich dan Hoopermans membuat tulisan tentang Gedong Songo pada tahun 1865. Tahun 1908 Van Stein Callenfels melakukan penelitian terhadapt kompleks candi dan Knebel melakukan inventarisasi pada tahun 1910-1911.
Disela-sela antara Candi Gedong III dengan Gedong IV terdapat sebuah kepunden gunung sebagai sumber air panas dengan kandungan belerang cukup tinggi. Para wisatawan dapat mandi dan menghangatkan tubuh disebuah pemandian yang dibangun di dekat kepunden tersebut. Bau belerangnya cukup kuat dan kepulan asapnya lumayan tebal ketika mendekati sumber air panas tersebut. Karena keindahannya Candi Gedong Songo ini sering menjadi tempat yang indah untuk foto foto Pre Wedding.

Tiket Masuk: Dewasa/5 tahun ke atas: Rp 5.000/orang dan Rp 25.000/orang untuk Wisatawan Asing.

Tarif Jasa Naik Kuda Candi Gedong Songo

- Wisata Desa Rp 25.000 (Wisman Rp 35.000)
- Ke Air Panas Rp 40.000 (Wisman Rp 60.000)
- Ke Candi II Rp 30.000 (Wisman Rp 40.000)
- Paket candi Songo Rp 50.000 (Wisman Rp 70.000)

Untuk menuju Candi Gedong Songo diperlukan perjalanan sekitar 40 menit dari Kota Ambarawa dengan jalanan yang naik, dan kemiringannya sangat tajam. Lokasi candi juga dapat ditempuh dalam waktu 10 menit dari obyek wisata Bandungan. Berikut daftar jarak tempuh menuju candi ini.

- Ungaran – Gedong Songo : 25 km
- Ambarawa – Gedong Songo : 15 km
- Semarang – Gedong Songo : 45 km


GPS Waypoint: 7°12’39.72”S (Latitude) 110°20?32.88” E (Longitude)
Google Map Refference (-7.211033,110.342467)
Read More...

Wisata Sejarah Candi Dieng Wonosobo

WISATA CANDI DIENG


Wisata candi dieng wonosobo merupakan daerah pesona alam yang sangat unik, sejuk karena candi dieng wonosobo berada di kisaran 2000m dpl, sangat aman nyaman dan direkomendasikan.

ini merupakan wisata yang sangat cocok bagi anda yang sedang jenuh dan butuh refreshing penuh. penyegaran yang berkala, baik untuk anda yang memang sedang dalam keadaan depresi.

ya sebenarnya tidak juga seperti itu, lebih baik jika anda berkunjung ke candi dieng wonosobo dalam kondisi yang sedang penuh layaknya batere power full. pada intinya saya hanya sekali mengunjungi kawasan dataran tinggi dieng tapi seperti post-post saya sebelumnya jika anda cukup tertarik.

maka saya telah memperlebar bahasa dan penjelasan tentang kawasan dieng yang sangat indah dan ya memang kawasan dieng beserta telaga warna dieng, candi dieng, dan kawah-kawah lainnya yang masih dalam satu lingkup dengan kawasan dataran tinggi dieng merupakan salah satu ikon wisata visit jateng yang tentunya sangat menarik dan sangat direkomendasikan.

Candi Dieng Wonosobo


Begitu banyak candi yang tersebar di nusantara khususnya pulau jawa adalah saksi sejarah yang tidak terbantahkan tentang peradaban umat hindu di nusantara, kita bisa menyaksikan beberapa candi yang terdengar sangat bersahabat, namun pada post ini saya hanya akan membahas candi dieng wonosobo karena sesuai dengan judul post.

Kompleks candi dieng wonosobo merupakan perkomplekan candi yang cukup luas karena di dalamnya terdapat beberapa candi meskipun ukuran tubuh masing-masing candi dieng wonosobo kecil.


namun tetap memiliki daya tarik dan eksotis yang dapat dirasakan, hal yang paling gila menurut saya adalah bagaimana caranya candi dieng terdapat di sebuah wilayah yang memiliki ketinggian di atas 2000m dpl.

mengenai candi dieng wonosobo mungkin kata yang keluar! ini sangat konyol dan bagaimana caranya? namun realita candi dieng wonosobo memang seperti itu dataran tinggi berbeda dengan gunung.


jika gunung mungkin para pendaki hanya membutuhkan beberapa hari atau seminggu pp karena hanya mengerucut pada puncak dan tidak melebar.

berbeda dengan dataran tinggi yang tentunya untuk mencapai titik-titik puncak semua akses badan gunung melebar dan semakin menyusahkan jika ingin mencapai titik-titik tujuan.

CANDI DIENG WONOSOBO

Dalam kompleks candi dieng wonosobo yang cukup banyak terdapat nama-nama seperti candi:
  • Candi Arjuna
  • Candi pewara
  • Candi Gatotkaca
  • Candi Bima
  • Candi Semar
  • Candi Puntadewa
  • Candi Dwarawati
  • Candi Sembadra
  • Candi Srikandi

Read More...

Wisata Jogja 3 Hari 2 Malam


Paket Wisata Jogja 3 Hari 2 Malam, Paket Wisata Jogja 3 Hari 2 Malam telah kami rangkai dan kami sesuaikan agar anda memiliki kebebasan waktu dalam menikmati perjalanan tour anda.

HARI 01 KEDATANGAN + PRAMBANAN TOUR – Malioboro (MM) 
Perjalanan anda dimulai dari penjemputan oleh guide di Bandara di Yogyakarta (Guide kami akan menunggu kedatangan anda di Bandara), dilanjutkan dengan mengunjungi Candi Prambanan yang berada di komplek percandian Hindu termegah dan terindah di Indonesia beserta Candi – Candi di sekitarnya seperti Candi Sewu, Plaosan dan Kalasan. Usai mengunjungi Candi Prambanan, Guide Kami akan mengantar anda ke Malioboro lalu ke hotel tempat menginap untuk check in. Makan malam di lokal restaurant selanjutnya anda kami persilahkan beristirahat di hotel.

Hari 02 Candi Borobudur – Kraton Jogjakarta 
Perjalanan dimulai dari Hotel setelah anda makan pagi, kemudian langsung menuju ke Candi Borobudur, setelah selesai di Candi Borobudur perjalanan dilanjutkan ke Kraton Jogjakarta Istana Air Taman Sari lalu kembali lagi ke Hotel untuk istirahat.

Hari 03 Shopping Tour – Transfer Out 
Setelah Makan Pagi kami akan mengantarkan anda untuk Shopping tour bila anda ingin membeli oleh-oleh khas Jogja, dan setelah selesai itu kami akan mengantarkan anda ke Bandara/Stasiun. dan Tour selesai.

Info Selengkapnya : Paket Wisata Jogja 3 Hari 2 Malam
Read More...